Ayman Al-Zawahri, orang nomer dua di Al-Qaida menekan AS untuk menerima dua persyaratan yang diajukan oleh Usamah bin Ladin jika ingin mencapai kesepakatan dengan Al-Qaida.

Penegasan itu disampaikan Al-Zawahri dalam wawancara dengan sayap media Al-Qaida, As-Sahab, Senin (3/8). Ia menyatakan, dua persyaratan yang diajukan pimpinan Al-Qaida, Usamah bin Ladin pada masa pemerintahan Presiden George W. Bush masih berlaku pada masa pemerintahan Obama.


"Jika Obama ingin mencapai kesepahaman, maka ia harus merespon dulu syarat yang diajukan Syaikh Usamah bin Ladin," kata Al-Zawahri.

Ia menilai Obama cuma menjual ilusi bagi kaum lemah. Di satu sisi, Obama menyatakan ingin meredakan ketegangan dengan dunia Islam, tapi di sisi lain Obama masih terus memerangi kaum Muslimin di Irak dan Afghanistan.

"Dia (Obama) berusaha mengatakan 'jangan benci kami ... tapi kami akan terus membunuh Anda'," tukas Al-Zawahri.

Tahun 2006 lalu, pimpinan tertinggi Al-Qaida, Usamah bin Ladin pernah menyatakan bahwa Al-Qaida siap melakukan gencatan jangka panjang asalkan AS memenuhi dua persyaratan yaitu berkomitmen menjaga keamanan dan stabilitas serta membangun kembali Irak dan Afghanistan yang hancur akibat agresi militer AS. Namun pihak AS ketika mengatakan bahwa mereka tidak akan tunduk dengan kemauan "teoris".

Dalam wawancara dengan As-Sahab, Al-Zawahri juga menuntut agar Israel dihapus dari peta karena negara Yahudi ilegal itu telah memerangi kaum Muslimin. "Israel adalah sebuah kejahatan yang harus disingkirkan," tandas Al-Zawahri.

Al-Zawahri mengecam sikap Obama yang setengah hati dalam menyelesaikan konflik Israel-Palestina dan menilai negara Palestina yang diinginkan Obama adalah negara yang menjadi kepanjangan kepentingan CIA dan Israel.
(source:eramuslim.com)