Front Pembela Islam (FPI) menilai bahwa Andi Soraya, artis yang membintangi film film "Hantu Puncak Datang Bulan" seperti bintang porno asal Jepang, Maria Ozawa atau Miyabi. Bukan tanpa alasan jika organisasi masyarakat (ormas) itu menyebut demikian. Menurut FPI, apa yang dilakukan Andi Soraya termasuk “teror”.

"Andi Soraya ini Miyabi-nya Indonesia, dia membawa teror bom kemaksiatan," Ketua DPD FPI Jakarta, Habib Salim Bin Umar Al Athos, dalam dialog antara FPI dengan Lembaga Sensor Film (LSF) di Gedung Film, Jakarta Selatan, Kamis (4/1).

"Kita datang ke sini karena ada film yang meresahkan umat Islam, "Hantu Puncak Datang Bulan"," kata Salim.

Lebih lanjut Salim mengatakan, FPI juga sempat tersinggung dengan ucapan Andi Soraya di harian Warta Kota, yang mengaku tak takut dengan ormas. "Komentar Andi Soraya di Warta Kota menantang kalau dia tidak takut ormas," tegas Salim.

Namun, untuk mengantisipasi agar isu tidak melebar, FPI langsung mengkonfirmasi ke LSF. "Kita mau tanyakan apakah film ini sudah disensor atau belum karena di internet ditulis sudah disensor dan disaksikan ulama dan ormas," kata Salim. "Insya Allah kedatangan kita bisa mempererat tali persaudaraan," ujarnya.
[www.hidayatullah.com]