|  Sebagai  new comer di kelas bebek 4-tak 110 cc MP2, Teguh ‘War Wer’ Nugroho  dapat stempel rookie. Apa pasal? Datang dari Pati, Jawa Tengah, Teguh  menyandang gelar pemula. Tapi, di MotoPrix seri-1 di Kemayoran, PP IMI  mengklaim sebagai pembalap seeded. Hebatnya, di atas motor pemula, doi  berjaya di kelas baru.
 Keruan naik pangkat mendadak ini bikin  kaget tim yang dimotori Koh Yonk, manager Yamaha TDR FDR NHK Yonk Jaya.    Untung dari 2 race yang dilombakan, Jupiter-Z 2009 Teguh War Wer itu  berhasil duduk manis di posisi ke-1 dan 2 dari 20 lap yang dilombakan.
  
 “Keputusan  naik seeded kita terima. Mau gimana lagi. Masa enggak ikut balap. Cuma  masalahnya spek mesin masih pakai motor pemula. Untungnya enggak  mengecewakan,” jelas Rundeng, asisten Heru Kate peracik mesin Teguh yang  kemarin absen di seri pembuka MP.
 
 Dilansir Rundeng yang  dipercayakan Heru Kate, menyeting tunggangan War Wer di Kemayoran,  awalnya mengaku pasrah. Dengan spek mesin pemula, cukup berat lawan  mesin seeded yang punya power lebih galak di tengah ke atas. Buktinya di  rpm atas motor Teguh kerap dibuntuti Mariasan Kocek dan Yoga Adi.
 
 “Karakter  bawa motor Teguh beda dengan Sigit P.D. atau Floyriunus Roy rekan setim  yang lihay di rolling speed. Teguh maunya langsung buka gas begitu mau  lepas chamber. Makanya mesin diseting lebih galak di putaran bawah,”  lanjut cah Jogja yang bilang motor Roy dan Sigit nggak pas dipakai  Teguh.
 
 
  Karenanya,  mesin Teguh saat turun di Kemayoran masih tetap pemula. Seperti  penerapan payung klep in berdiameter 26 mm dan klep out 23 mm. Padahal,  kelas MP2 rata-rata sudah mengadopsi payung klep in berdiameter 27 mm  sampai 27,5 mm untuk dongkrak power. 
 Selain klep, Teguh yang  lebih sering cepat buka gas di tikungan diakali dengan menerapkan durasi  kem lama. Jika punya Roy dan Sigit pasang durasi sekitar 265º, kem in  punya Teguh durasinya sekitar 271º derajat dan 270º kem out-nya.
 
 “Dengan  dome model bulat dan lebar squish 8 mm, perbandingan kompresi ideal  buat di sirkuit Kemayoran sekitar 14 : 1 pakai bensol. Apalagi pengkabut  gas bakar dipercayakan karburator Mikuni TM24 dengan setingan spuyer  155/32,5 kondisi terik,” imbuh Rundeng yang terus koordinasi ke Heru  Kate.
 
 Meski ubahan head masing-masing motor berlainan, namun  Teguh lebih dekat ke setingan rasio milik Floyrianus Roy yang notabene  lebih galak di putaran bawah. Itu sebabnya kenapa tiap lepas tikungan  motor Teguh tidak pernah kehabisan nafas.
 
 DATA MODIFIKASI
 
 Klep   : Sonic
 Per Klep   : Japan Product
 Piston   : TDR
 Knalpot   : Yonk Jaya
 Rasio gigi I = 13/36,  II = 16/29, III = standar, IV = 20/23 Final gear : 13/41
 Sok belakang : YSS
 
 Di Post Dari Motor Plus  | 
Share your views...
0 Respones to "Berjaya di Kelas Baru"
Posting Komentar